Sabtu, 08 November 2014

IMAN KEPADA MALAIKAT DAN MAKHLUK GHAIB LAINNYA

  Tugas Terstruktur                                                                                Dosen Pembimbing
Pendidikan Agama Islam                                                                          ...........................
                 
   IMAN KEPADA MALAIKAT DAN MAKHLUK GHAIB LAINNYA

                                           

                                                                   Disusun Oleh :
                                                                          Yusti
                                                                       ………..
                                                                    …………….
                             
                                   JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
             FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
        UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN
                                         PADANG SIDIMPUAN
                                                          2013


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas kekuatan, kesempatan dan kemampuan yang diberikan-Nya pada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
            Penulis menyadari bahwa pada makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan terutama kepada dosen pembimbing, untuk membangun perbaikan di masa yang akan datang.
            Akhirnya penulis ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.


                                                                                      Padang Sidimpuan, Nopember 2013


                                                                                                             Penulis










DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….               i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………               ii
BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang………………………………………………………………...               1                    
B.     Rumusan Masalah……………………………………………………………..               1        
C.     Tujuan…………………………………………………………………………                1        
BAB II PEMBAHASAN
A.     Pengertian Malaikat…………………………………………………………                2
B.     Pengertian Iman Kepada Malaikat……………………………………………..               3
C.     Fungsi Iman Kepada Malaikat………………………………………………….              3
D.     Sifat-Sifat dan Nama Malaikat yang Wajib diketahui Serta Tugasnya…………      4
E.      Makhluk ghaib lainnya.......................................................……………………..     6
BAB III PENUTUP
A.     Kesimpulan…………………………………………………………….............          9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..............             10




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Allah SWT tidak hanya menciptakan makhluk yang tampak saja, tetapi Allah Swt juga menciptakan makhluk yang tidak nyata atau makhluk ghaib, sebagai contoh adalah malaikat. Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indera, kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Makhluk ghaib lainnya yang diciptakan Allah diantaranya adalah malaikat, jin dan iblis atau setan. Dari ketiga makhluk ghaib tersebut terdapat perbedaan-perbedaan baik dari asal penciptaan maupun sifat-sifatnya.
Beriman kepada malaikat adalah satu dari rukun iman. Dengan kata lain, iman seorang hamba kepada Allah tidak akan sempurna kecuali dengan menegakkan rukun iman, yang diantaranya adalah beriman kepada malaikat Allah. Beriman akan adanya malaikat adalah wajib. Iman kepada malaikat ini, masuk kedalam iman kepada sesuatu yang ghaib. Orang yang mengingkari akan adanya hal ini berarti mengingkari keterangan Al-qur’an dan Rasul.

B.     Rumusan Masalah
            Sesuai dengan judul makalah yang dibahas, maka ditemukan beberapa permasalahan yang timbul yaitu tentang pengertian malaikat, sifat-sifat malaikat, nama dan tugas-tugasnya serta tentang makhluk ghaib lainnya.
  
C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
  1. Agar Penulis dan Pembaca dapat mengetahui tentang malaikat dan makhluk ghaib lainnya serta mampu mengembangkan wawasan tentang permasalahan yang telah dirumuskan.
  2. Untuk melengkapi Tugas pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang dibimbing oleh Bapak Dosen.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Malaikat
Menurut Hafizh Ibn Hajar al-‘Aqsalani dalam bukunya yang berjudul Fathul Bahri bahwa kata malaikat itu merupakan bentuk jamak, bentuk (dari kata) tuggalnya adalah malak yang berarti kekuatan. Sedangkan sebagian ulama mempunyai pendapat yang berbeda dalam menerangkan arti malaikat secara bahasa, diantaranya adalah: Pertama, Kata Malaikat adalah berasal dari kata malik yang berarti “si empunya (yang memiliki). Kedua, Kata Malaikat berasal dari kata malkun yang berarti “yang bertindak dengan kekerasan”.[1]
Adapun mayoritas ahli kalam dari kaum muslim mengatakan bahwa para malaikat itu adalah jisim-jisim halus yang dianugerahi kemampuan untuk mengubah bentuknya oleh Allah dengan rupa yang bermacam-macam, dan tempat mereka adalah di langit.[2] Orang-orang yang mengatakan, bahwa para malaikat itu adalah bintang-bintang atau jiwa-jiwa pilihan (utama dan mulia) yang telah terpisah dari jasadnya merupakan perkataan-perkataan yang tidak ada dasarnya dalam dalil-dalil syari’at. Menurut Ibnu Sina, malaikat (malak) itu adalah substansi yang sangat sederhana, hidup, berbicara dan berakal, menjadi perantara antara makhluk dengan Tuhan.[3]
Zat yang merupakan penyebab dari terciptanya malaikat adalah nur (cahaya). Dari Aisyah diriwayatkan, bahwa telah bersabda Rasulullah Saw: “Malaikat itu telah diciptakan  dari nur, dan jin diciptakan dari api. Sedangkan manusia diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada kalian (para sahabat). (HR. Muslim).
Adapun tentang masalah “sejak kapankah malaikat itu tercipta?” kita tidak menemukan satu pernyataan (dalil) pun dalam Kitabullah dan Sunnah yang sahih, yang menerangkan akan hal ini. Yang jelas, mereka tercipta sebelum diciptakannya Nabi Adam As, dengan dalil firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ayat 30:
Artinya:
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.[4]

B.     Pengertian Iman Kepada Malaikat
Malaikat adalah makhluk Allah yang berjisim, tidak dapat dilihat, dirasa dan dilihat oleh mata. Malaikat diciptakan dari nur atau cahaya dan selalu patuh kepada Allah Swt. Oleh karena itu alam malaikat berbeda dengan alam manusia dengan sifat-sifatnya pasti berbeda pula dengan manusia. Beriman kepada malaikat adalah percaya bahwa malaikat itu benar-benar ada, diciptakan oleh Allah Swt dalam alam ghaib, yaitu dari nur atau cahaya dan mempunyai tugas yang berbeda-beda sesuai dengan ketentuan Allah.[5]
Beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah mempunyai makhluk yang dinamai “malaikat”, yang tidak pernah durhaka kepada Allah, yang senantiasa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya. Lebih tegas, iman kepada malaikat ialah beritikad adanya malaikat yang menjadi perantara antara Allah dengan rasul-Nya, yang membawa wahyu kepada Rasul-Nya itu.[6]

C.    Fungsi Iman Kepada Malaikat
Tidak dapat diragui sedikitpun, bahwa beriman kepada malaikat, lasykar Tuhan yang tidak dapat kita lihat yang mempunyai beberapa ketentuan dan keistimewaan yang hanya diketahui oleh Khaliqnya saja, juga iman kepada hari akhirat termasuk ke dalam iman akan sesuatu yang ghaib. Adapun fungsi iman kepada malaikat adalah:
  • Selalu melakukan perbuatan baik dan merasa najis serta anti melakukan perbuatan buruk karena dirinya selalu diawasi oleh malaikat.
  • Berupaya masuk kedalam surga yang dijaga oleh malaikat Ridwan dnegan bertaqwa dan beriman kepada Allah Swt serta berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qadar.
  • Meningkatkan keikhlasan, keimanan dan kedisiplinan kita untuk mengikuti/meniru sifat dan perbuatan malaikat.
  • Selalu berfikir dan berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan yang baik maupun yang buruk akan dipertanggung jawabkan siakhirat kelak.

Sebagai umat islam, kita diwajibkan beriman kepada malaikat maupun terhadap makhluk yang ghaib lainnya, disini bukan berarti kita menyembah mereka tapi kita hanya diwajibkan mengimaninya bahwa mereka itu ada, dan juga kita tidak perlu mengetahui hakikatnya. Karena itu, bila ada keterangan yang mengatakan bahwa malaikat itu bersayap, maka hendaklah kita pahami bahwa sayap malaikat tidak serupa dengan sayap burung. Apabila dikatakan, bahwa malaikat itu dibebankan tugas menjaga alam, tubuh, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya, maka hendaklah dipahami bahwa di alam ini, ada lagi alam yang lebih halus dari alam yang dapat kita jangkau dengan pancaindera. Tegasnya, malaikat itu adalah makhluk ghaib yang tidak dapat kita ketahui hakikatnya.

D.    Sifat-Sifat dan Nama Malaikat yang Wajib diketahui Serta Tugasnya
Seperti yang kita ketahui bahwa malaikat memiliki sifat-sifat tersendiri yang pada dasarnya mereka hanya menjalankan perintah Allah dan tidak pernah sedikitpun murka kepada Allah. Sifat-sifat malaikat yaitu:
1.      Selalu patuh terhadap apa-apa yang diperintahkan Allah kepada mereka.
2.      Malaikat selalu bertasbihkepada Allah SWT.
3.      Mereka diciptakan dari nur atau cahaya.
4.      Malaikat tidak dilengkapi dengan hawa nafsu, tidak memiliki keinginan seperti manusia.
5.      Tidak berjenis lelaki atau perempuan, dan tidak berkeluarga.
6.      Malaikat tidak pernah lelah dalam melaksanakan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka.
7.      Mereka tidak makan, minum atau tidur seperti manusia.
8.      Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan.
9.      Malaikat dapat berubah wujud dan menjelma menjadi yang dia kehendaki.
10.  Malaikat bersifat tawadlu’/tidak menyombongkan diri.
11.  Mereka memohon ampunan bagi orang-orang yang beriman.
Malaikat memiliki fungsi tertentu, fungsi utama malaikat berkenaan dengan tugasnya terhadap manusia dan sebagai pelaksana kehendak Allah. Diantara tugas-tugas dan fungsi malaikat ialah sebagai berikut:
1.      Malaikat berfungsi sebagai utusan penyampaian wahyu.
2.      sebagai pengawas manusia.
3.      sebagai pencatat segala perbuatan manusia.
4.      untuk mendatangkan azab kepada umat yang zalim serta mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah.
5.      sebagai pengantar untuk memperkuat para nabi/rasul dan kaum muslimin.
6.       menolong dan memintakan ampun bagi mereka yang ada di Bumi.
7.      memantu meningkatkan kehidupan rohaniah manusia untuk senantiasa berbuat baik, sebagai penjaga neraka.
8.      menyampaikan berita gembira kepada manusia yang berhak masuk surga.[7]
Malaikat sangat banyak jumlahnya. Mengenai berapa banyak jumlah malaikat tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti kecuali hanya Allah SWT, sebagaimana dalam firman-Nya:
Artinya:
dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari Malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk Jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia”. (QS. Al-Muddatsir:31).
Akan tetapi, ada juga beberapa keterangan yang menggambarkan akan banyaknya jumlah malaikat. Diantaranya adalah sabda Rasulullah Saw pada hadits yang menerangkan peristiwa isra’ dan mi’raj, yaitu ketika beliau melewati langit ke 7: “kemudian aku dinaikkan ku baitul makmur dan tiba-tiba aku menemukan pada setiap hari ia dimasuki oleh 70.000 malaikat………(HR. Bukhari Muslim).
Dari Ibn Mas’ud diceritakan bahwa telah bersabda Rasulullah saw: “Pada hari itu akan dimasukkan ke dalam neraka jahannam 70.000 kelompok orang yang berdesakan, sedangkan untuk setiap kelompok itu terdapat 70.000 malaikat yang menyeret…(HR Muslim, Tarmidzi).

Ulama mengatakan: wajib diketahui dengan jelas sepuluh nama malaikat yang mempunyai tugas-tugas  tertentu, yaitu::
1.      Jibril              :  Menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul Allah.
2.      Mikail             :  Membagi rezeki kepada seluruh makhluk, di antaranya menurunkan hujan.
3.      Israfil             :  Meniup sangkakala (terompet) pada hari kiamat.
4.      Izrail/Maut     :  Mencabut nyawa seluruh makhluk.
5.      Munkar          :  Memeriksa amal perbuatan manusia di alam kubur.
6.      Nakir              :  Memeriksa amal perbuatan manusia di alam kubur).
7.      Raqib             :  Mencatat amal baik manusia ketika hidup di dunia .
8.      Atid                :  Mencatat amal buruk manusia ketika hidup di dunia.
9.      Malik              :  Menjaga neraka dengan bengis dan kejam.
10.  Ridwan          :  Menjaga sorga dengan lemah lembut
E.     Makhluk Ghaib Lainnya
Selain malaikat, Allah juga menciptakan makhluk ghaib lainnya seperti yang sering kita dengar atau kita ketahui yaitu Jin, Iblis dan Setan.
Beriman kepada yang ghaib adalah termasuk salah satu asas dari akidah Islam, bahkan ianya merupakan sifat yang pertama dan utama yang dimiliki oleh Allah SWT Justru itu, bagi setiap orang Muslim, mereka wajib beriman kepada yang ghaib, tanpa sedikitpun ada rasa ragu. Dalam perkara ini Ibn Mas’ud mengatakan: Yang dimaksudkan dengan yang ghaib itu ialah segala apa saja yang ghaib dari kita dan perkara itu diberitahukan oleh Allah dan Rasul-Nya. Begitu juga jin. Jin termasuk makhluk ghaib yang wajib kita imani, kerana banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi yang menerangkan tentang wujudnya.
Walaupun jin itu tidak dapat dilihat, maka bukanlah bererti ia tidak ada. Sebab berapa banyaknya sesuatu yang tidak dapat kita lihat di dunia ini, akan tetapi benda itu ada. Angin misalnya, kita tidak dapat melihatnya, tetapi hembusannya dapat kita rasakan. Begitu juga roh yang merupakan hakikat dari kehidupan kita, kita tidak dapat melihatnya serta tidak dapat mengetahui tentang hakikatnya akan tetapi kita tetap meyakini wujudnya.
Jin, iblis dan setan masih menyisakan kontroversi hingga kini. Namun yang jelas, eksistensi mereka diakui dalam syariat. Sehingga, jika masih ada dari kalangan muslim yang meragukan keberadaan mereka, teramat pantas jika diragukan keimanannya. Dengan adanya berbagai pendapat tentang Jin, iblis dan setan maka kami pemakalah berusaha untuk mejelaskan tentang makhluk ghaib ini sesuai dengan apa yang kami ketahui.
Jin termasuk makhluk halus yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia.Diciptakan dari api yang panas.Sebagaimana firman Allah SWT dalam (QS. Al-Rahman: 15).
Artimya:
Dan dia menciptakan Jin dari nyala api.[8]
Manusia dan jin diciptakan oleh Allah untuk beribadah. Hal ini tercantum dalam (QS. Adz-Dzariyaat: 56).
Artinya:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.[9]
Dari ayat ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Jin dan Manusia sama derajat dan kedudukannya di sisi Allah, yaitu untuk menyembah dan beribadah kepadaNya.
Firman Allah swt:
Artinya:
dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, Maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil Dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.[10]
Dari firman Allah diatas, maka dapat kita ketahui bahwa sebenarnya iblis itu merupakan golongan jin yang dulunya pernah berada di surga dan diciptakan sebelum terciptanya manusia. Asal usul jin dan terciptanya jin sebelum manusia dapat kita ketahui berdasarkan firman Allah Swt :
Artinya:“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.“[11]

Jin dicipatakan oleh Allah dari api yang sangat panas, sedangkan iblis dan setan merupakan golongan dari jin. Kata iblis berasal dari bahasa Arab Iblas yang artinya putus dari rahmat atau kasih sayang Allah. Sedangkan kata setan berasal dari bahasa arab syithana yang artinya jauh. Jadi, setan artinya sangat jauh, yaitu sangat jauh dari kebajikan dan sangat dekat dengan kejahatan.[12]
Setan sebenarnya dari nafsu jelek dari manusia maupun Jin. Iblis adalah nama jin yang dulunya di Surga yang pernah tidak menyukai Adam dan Hawa. Iblis adalah sebutan nama jin seperti nama orang. Sedangkan Jin adalah bangsa jin yang dari keturunan Iblis seperti bangsa manusia yang dari keturunan Adam dan Hawa.
Jin diciptakan dari api, ada jin yang Islam dan ada yang kafir.  Iblis dan syetan diciptakan dari api, memiliki sifat mendurhakai Allah SWT.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan 
Dari penjelasan yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan:
1.      Malaikat adalah makhluk Allah yang berjisim, tidak dapat dilihat, dirasa dan dilihat oleh mata yang merupakan lasykar Allah atau bisa dikatakan para kabinet-kabinet Allah yang memiliki tugas masing-masing.
2.      Malaikat tercipta dari cahaya, sedangkan jin tercipta dari api yang sangat panas.
3.      Jumlah para malaikat sangat banyak dan tidak dapat diketahui jumlah keseluruhannya dan malaikat tidak bertambah maupun berkurang, mereka tidak akan mati hingga hari kiamat, tapi terdapat 10 malaikat yang mesti kita ketahui yaitu Jibril, Mikail, Israil, Israfil, Munkar, Nakir, Atid, Raqib, Malik, Ridwan.
4.      Malaikat tidak pernah ingkar maupun membangkang terhadap Allah Swt, mereka selalu mengerjakan perintah-Nya tanpa rasa lelah. Mereka juga tidak tidur, makan, minum atau lain sebagainya yang dilakukan seperti manusia.
5.      Jin ada yang Islam dan ada yang Kafir, Iblis merupakan golongan dari jin yang dulunya pernah tinggal di surga. Jin dan Syetan semuanya Kafir karena mendurhakai Allah SWT.

Seperti yang telah kita tahu bahwa iman adalah sesuatu yang kita percayai atau yakini dalam hati, dan kita ucapkan atau ikrarkan dengan lisan dan kita wujudkan dalam bentuk amal perbuatan dengan anggota tubuh. Dan rukun iman yang enam itu haruslah kita percayai keberadaannya.
Beriman kepada yang ghaib merupakan rukun iman yang enam tersebut. itu artinya kita mempercayai dan meyakini bahwa segala sesuatu yang ghaib atau yang tidak bisa kita lihat dengan kasat mata itu benar ada. Contohnya seperti malaikat, syetan/ iblis dan jin. Jika kita meyakini dan mengimani dengan sebenar- benarnya keimanan, insya Allah kita bisa menjadi muslim yang kaffah (utuh) keimanannya. Amin.



DAFTAR PUSTAKA

Bayumi Muhammad, Malaikat Langit dan Bumi, Jakarta: Cendekia Sentra Muslim, 2000
Departemen Agama RI.,  AL-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: PT Syamil Media Cipta, 2005
Hasbi Ash Shiddieqy T.M., Prof. Dr., Al-Islam 1, Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 1998
Soepardjo, Drs. S.Ag dan Ngadiyanto, Drs.,  Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama Islam, Solo: Tiga Serangkai, 2004
Zainuddin A, S.Ag dan Jamhari Muhammad, S.Ag, AL-Islam 1 Aqidah dan Ibadah, Semarang:  Pustaka Setia, 1998



[1] Muhammad Bayumi, Malaikat Langit dan Bumi, (Jakarta: Cendekia Sentra Muslim,  2000), h. 13
[2] Ibid.
[3] Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Al-Islam 1, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 1998), h. 196
[4] (QS. Al-baqarah: 30)
ø Î)ur tA$s% /u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) ×@Ïã%y` Îû ÇÚö F{$# Zpxÿ Î=yz ( (#þqä9$s% ã@yèøgrBr& $pk Ïù `tB ß Å¡øÿã $pk Ïù à7Ïÿó¡o ur uä!$tBÏe$!$# ß`øtwUur ßxÎm7|¡çR x8Ï ôJpt¿2 â¨Ïd s)çRur y7s9 ( tA$s% þ ÎoTÎ) ãNn=ôãr& $tB w tbqßJn=÷ès? ÇÌÉÈ
[5] Soepardjo,  dan Ngadiyanto, Mutiara Akhlak dalam Pendidikan Agama Islam, (Solo: Tiga Serangkai, 2004), h. 45
[6] Teungku Muhammad Hasbi as-Shiddieqy, Op.cit, h. 196
[7] A Zainuddin, dan Muhammad Jamhari, AL-Islam 1 Aqidah dan Ibadah, (Semarang: Pustaka Setia, 1998), h.111
[8] (QS. Al-Rahman: 15).
t,n=yzur ¨b!$yfø9$# `ÏB 8lÍ $¨B `ÏiB 9 $¯R ÇÊÎÈ
[9] (QS. Adz-Dzariyaat: 56).
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur wÎ) Èbrß ç7÷èu Ï9 ÇÎÏÈ
[10] (QS. Al-kahfi : 50)
ø Î)ur $uZù=è% Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 (#rß ßÚó $# tPy Ky (#ÿrß yf|¡sù HwÎ) }§ Î=ö/Î) tb%x. z`ÏB Çd`Éfø9$# t,|¡xÿsù ô`tã Ì øBr& ÿ¾ÏmÎn/u 3 ¼çmtRrä Ï ­GtFsùr& ÿ¼çmtF­ Íh è ur uä!$u Ï9÷rr& `ÏB ÎTrß öNèdur öNä3s9 Brß tã 4 }§ø©Î/ tûüÏJÎ=»©à=Ï9 Zwy t/ ÇÎÉÈ
[11] (Al-Hijr: 26-27)
ô s)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 9@»|Áù=|¹ ô`ÏiB :*uHxq 5bqãZó¡¨B ÇËÏÈ ¨b!$pgø:$#ur çm»uZø)n=yz `ÏB ã@ö6s% `ÏB Í $¯R ÏQqßJ¡¡9$# ÇËÐÈ
[12] A Zainuddin, dan Muhammad Jamhari,  Op. cit, h. 121