Sabtu, 18 Januari 2014

Ubahlah Kebiasaan Anda



“Ubahlah kebiasaan anda”
“Pada awalnya kita yang membangun kebiasaan, akhirnya kebiasaan itu yang akan membangun kita”

            Kebiasaan adalah “awal” dari segalanya, kebiasaan yang akan menentukan akhir hidup kita akan menjadi seperti apa. Tidak percaya? Lihat saja, sederhananya dalam kasus kematian. Ada orang yang mengalami kematian dalam kondisi di jalan raya karena kecelakaan. Orang ini mungkin saja punya kebiasaan membawa motor ugal-ugalan dan tidak menggunakan peralatan keselamatan sewaktu berkendara, seperti helm dan lain-lain. Ada juga orang yang mati  di tempat berjudi pada saat mabuk berat, ada pula orang yang mati di atas perut wanita nakal, ada orang yang mati pada saat membaca al-Quran, ada orang yang mati pada saat ia sedang beribadah, dan lain sebagainya.
          Lalu, apa korelasinya dengan kebiasaan? Sangat erat sekali. Kebiasaan yang sudah kita bangun, suatu saat akan membangun, membentuk, dan mencetak karakter diri seseorang, sehingga seolah-olah kebiasaan itu sudah menjadi kewajiban atau kebutuhannya. Misalnya hal di atas, mungkin pekerjaan itu sudah menjadi kewajiban atau kebutuhannya, sehingga terbawa pada saat ajal menemuinya.
          Selama ini, manusia cenderung memelihara banyak sekali kebiasaan yang salah, baik tentang diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. Terkadang pula kita lebih banyak menyalahkan orang lain atas kondisi yang diterima saat ini, padahal sesungguhnya TIDAK sama sekali. Kitalah yang salah telah memeliahara banyalk kebiasaan yang salah dalam diri. Mulai dari kebiasaan berpikir, bertindak, berbicara, dan lain sebagainya. So... ayo kita bangun kebiasaan kita, MULAI DARI SEKARANG!
          Saudara, sadar ataupun tidak, ternyata orang Indonesia bahkan di dunia sudah sangat akrab dan tergantung dengan salah satu media sosial yang namanya facebook. Lihat saja pada layar laptop atau kkomputer orang yang sedang menjelajahi internet, pasti ada salah satu layar yang berwarna dominan putih biru yang tidak lain adalah facebook. Saya memilih facebook karena saat ini ia dapat mengalahkan jejaring sosial lainnya di internet, seperti friendster, twiteer, myspace, dan lain sebagainya.
          Begitu banyaknya orang saat ini yang menggunakan layanan media social tersebut, namun saying sekali hanya sedikit yang bisa memanfaatkan daya dan fungsinya sebanyak mungkin untuk meraih hal-hal yang  bermanfaat. Melalui “status” yang sering kita tulis di facebook bisa mencerminkan diri seseorang.
          Orang cenderung membuat “status” di facebook yang menceritakan kegiatan hariannya yang sangat-sangat tidak bermanfaat, mulai dari ban kendaraan yang bocor, sakit gigi, putus cinta, hari hujan, dan lain sebagainya. Padahal, hal itu tidak harus anda publish, bukan? Anda bisa meminta bantuan orang jika sakit gigi dengan langsung mengirim kabar melalui sms atau telepon langsung, anda bisa mencari bengkel tambal ban sendiri tanpa harus bertanya “wedew! Ban motor bocor lagi, eh, ada yang tau ga’ dimana tukang tambal ban terdekat?” di facebook, hahaha. Apa gunanya, bro? kalau pun orang itu mau bantu dan bisa membantu, tentu akan butuh waktu yang lama, sementara jika bertanya langsung kepada orang yang tinggal dekat dari kendaraan Anda yang bocor tersebut akan lebih efektif. Nah, jika memang anda sedang sendiri tinggal telepon atau sms aja! Gampang, kan?

Mulai saat ini ubahlah kebiasaan-kebiasaan buruk dan bangunlah kebiasaan-kebiasaan yang baik. Karena kebiasaan itulah yang akan membentuk diri dan menentukan akhir hidup kita !!!!!!!!!!!!